Tekanan
Penduduk Kab. Cianjur
a. Kondisi
sumberdaya lahan dalam mendukung aktifitas penduduknya terutama dalam sektor
pertanian.
Pertumbuhan penduduk yang begitu cepat,
serta aktivitas pembangunan dalam berbagai bidang tentu saja akan
menyebabkan ikut meningkatnya permintaan akan lahan. Permintaan akan lahan
tersebut terus bertambah, sedangkan kita tahu bahwa lahan yangtersedia jumlahnya
terbatas. Hal inilah yang mendorong terjadinya konversi lahan pertanian ke
non-pertanian. Konversi lahan merupakan
konsekuensi logis dari peningkatan aktivitas dan jumlah penduduk serta
proses pembangunan lainnya. Konversi lahan pada dasarnya merupakan
hal yang wajar terjadi, namun pada kenyataannya
konversi lahan menjadi masalah karena terjadi di atas lahan pertanian yang masih produktif. Lahan
pertanian dapat memberikan manfaat baik dari segi ekonomi, sosial maupun lingkungan. Oleh karena itu, semakin
sempitnya lahan pertanian akibat konversi akan mempengaruhi segi ekonomi, sosial dan lingkungan
tersebut. Jika fenomena konversi
lahan pertanian ke non-pertanian terus terjadi secara
tak terkendali, maka hal ini akan menjadi ancaman tidak hanya bagi petani dan
lingkungan, tetapi hal ini bisa menjadi masalah nasional.
Sebagai contoh, Menurut data dari Dinas Perhutanan dan
Konservasi Tanah Kabupaten Cianjur, luas lahan kritis di Kabupaten Cianjur
cenderung berkurang sepanjang tahun 2006 karena telah berjalannya program
penghijauan di beberapa kabupaten. Hal ini merupakan kondisi yang baik karena
berkurangnya lahan kritis dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas air tanah di
wilayah tersebut. Namun menurut Perum Perhutani KPH Cianjur, luas hutan produksi
terus mengalami penurunan yang sebagian besar disebabkan karena perusakan
dengan laju perusakan sebesar 1,9% pertahun. Jika dibiarkan terus menerus maka
hutan di Kabupaten Cianjur akan berkurang secara signifikan dan berpengaruh
terhadap kualitas air tanah maupun air permukaan karena hutan merupakan “tempat
penampungan” air tanah.
Selain itu, penurunan kondisi air di Kabupaten Cianjur
juga dipengaruhi oleh sektor pariwisata. Seperti yang kita ketahui, kawasan
Cipanas-Pacet di Cianjur utara merupakan kawasan yang memiliki potensi wisata
sangat besar. Keindahan alam dan udaranya yang sejuk merupakan daya tarik
kawasan tersebut. Oleh karena itu tidak heran jika di kawasan Cianjur-Pacet
banyak bermunculan hotel maupun villa dan fasilitas penunjang pariwisata
lainnya. Keberadaan hotel dan villa tersebut sedikit banyak telah mempengaruhi
kondisi air di kawasan ini. Kegiatan ini memerlukan pasokan air dalam jumlah
besar yang diambil dari aliran sungai Cikundul maupun dari dalam tanah. Selain
itu, limbah domestik yang dihasilkan juga turut mencemari air sungai. Apalagi
pembangunan hotel dan villa tersebut dilakukan di kawasan resapan air, sehingga
akan mempengaruhi kuantitas air.
Penyebab menurunnya kondisi air lainnya adalah
perkembangan jumlah penduduk yang cukup besar. Saat ini, pertumbuhan penduduk
di Kabupaten Cianjur mencapai 2,6% per tahunnya. Air bersih merupakan kebutuhan
primer sehingga meningkatnya jumlah penduduk berbanding lurus terhadap
peningkatan kebutuhan air bersih masyarakat. Eksploitasi air tanah secara
besar-besaran dan terus menerus dapat menurunkan tinggi permukaan air tanah dan
menyebabkan kekeringan. Pertumbuhan penduduk yang tinggi kadangkala disertai
dengan kebutuhan akan air bersih dan lahan untuk tempat tinggal. Keterbatasan
lahan menjadi salah saatu penyebab mengapa masyarakat mendirikan bangunan di
sepanjang sempadan sungai. Hal ini tentu saja mengganggu ekosistem sungai dan
dapat menimbulkan pencemaran air sungai karena limbah domestik yang langsung
dibuang ke sungai.
Kegiatan perikanan yang terdapat di waduk Cirata
secara tidak langsung pun dapat mempengaruhi kualitas air di Kabupaten Cianjur
maupun sekitarnya. Hal ini terjadi akibat penggunaan pakan ikan yang
berlebihan. Penggunaan pakan ikan yang berlebihan dapat menghasilkan
endapan/sedimentasi dan meningkatkan kandungan terlarut dalam air sehingga
mencemari lingkungan. Data empiris memang belum ada, namun gejala-gejala
tersebut lambat laun mulai terlihat. Endapan makanan ikan ini pada akhirnya
akan meningkatkan kesuburan air sehingga tumbuhan air seperti eceng gondok
tumbuh mengalami pertumbuhan pesat. Apabila pertumbuhan eceng gondok meningkat
tak terkendali, dampak berikutnya adalah menurunnya kadar oksigen dalam air.
b. Bagaimana
hubungan tekanan penduduk dengan pengembangan wilayah
Tekanan penduduk sangat berhubungan dengan
pengembangan wilayah. Kelestarian sumber - sumber alam tidak saja terancam oleh
langkah - langkah yang kurang bijaksana, melainkan juga oleh gejala
pertumbuhan penduduk yang amat pesat sehingga di beberapa tempat telah
melampaui daya dukung lingkungannya. Masalah
yang dihadapi kini adalah bahwa keadaan lingkungan pemukiman cenderung untuk
memburuk karena pertambahan penduduk yang lebih cepat dibandingkan dengan
kecepatan penambahan fasilitas-fasilitas pelayanan umum untuk mengimbanginya.
Rumus Analisis Tekanan
Penduduk :
=
Dimana :
TPt =
Tekanan penduduk pada tahun t
Z
= Luas lahan yang diperlukan
untuk mendukung kehidupan
seorang petani pada
tingkat hidup layak (ha/orang)
f
= Persentase petani di dalam
populasi penduduk (%)
Po
= Besarnya populasi penduduk
pada waktu acuan to (orang)
r
= Laju tahunan pertumbuhan
penduduk
t
= Interval waktu perhitungan
L
= Luas lahan petani (ha)
α =
Fraksi income luar usahatani thd
pendapatan kl. Petani (0-1)
ß
= Fraksi manfaat lahan (0-1)
Keterangan :
TP = 1 =
Kondisi tidak terjadi tekanan terhadap daya dukung lahan
TP < 1 = Sd
lahan pertanian masih mampu menahan lpp.
TP > 1 = Sd
lahan pertanian berada pada tekanan yg berat
================================================
BalasHapusLive Chat Ayam Sabung
LIVECHATS128
178.128.118.38
Situs Poker Online Uang Asli
Situs Judi Online Uang Asli
Link Alternatif Fifapoker
================================================